Batik 1 : Teknik batik dengan canting alternatif berupa garpu, cetakan kue, sumpit, kerokan buah, dan kuas. Menggunakan pewarna sintetis berupa remasol dan napthol.
Batik 2 : Teknik batik dengan canting tulis secara manual. Menggunakan pewarna sintetis berupa remasol dan napthol. Inspirasi motif berupa perpaduan dari Batik 7 Rupa Pekalongan, Batik Parang Ceplok Kupu, dan Batik Sogan.
Batik 3 : Teknik batik dengan canting tulis secara manual. Menggunakan pewarna sintetis berupa remasol dan napthol. Inspirasi motif berupa perpaduan dari Batik 7 Rupa Pekalongan, Batik Parang Ceplok Kupu, dan Batik Sogan.
Eksplorasi pewarna alam berupa kunyit dengan durasi pencelupan dan mordan yang beragam.
Batik 4 : Teknik batik dengan canting alternatif berupa garpu, cetakan kue, sumpit, kerokan buah, dan kuas. Menggunakan pewarna alam berupa kunyit dan mordan simultan garam dengan pencelupan selama 2 jam.
Batik 5 : Teknik batik dengan canting alternatif berupa garpu, cetakan kue, sumpit, kerokan buah, gelas, spatula, dan kuas. Menggunakan pewarna alam berupa kunyit dengan pencelupan selama 2 jam dan mordan tawas dengan pencelupan selama 30 menit.
Batik 6 : Teknik batik dengan canting tulis secara manual. Menggunakan pewarna alam berupa kunyit dengan pencelupan selama 2 jam dan mordan kapur dengan pencelupan selama 30 menit.
Project UAS Batik : Flora Asmaraloka
Flora berarti bunga, sedangkan asmaraloka yaitu dunia/alam cinta kasih. Flora Asmaraloka bermakna bunga yang biasa dilambangkan sebagai bentuk cinta, kasih sayang, keindahan, dan ketulusan. Tema ini terinspirasi oleh ornamen flora dan tumbuh-tumbuhan pada ukiran Rumah Adat Minangkabau dan motif pada berbagai kain tradisional Indonesia yang populer dengan motif floranya seperti Batik Truntum, Batik Lasem, dan Batik Buketan. Teknik pembuatannya didominasi oleh penggunaan canting dan dibantu oleh alat alternatif berupa kuas serta menggunakan pewarna sintetis remasol.
Desain 1
Desain 2
Studio Batik
Published:

Studio Batik

Published: